Headlines News :
Home » » KISAH NABI YUSUF AS.

KISAH NABI YUSUF AS.

Written By Admin on Minggu, 01 Agustus 2010 | 15.44

     Di antara anak-anak Ya'qub Allah mengkhususkan Yusuf dengan kenabian.
Telah di sebutkan dalam Al-Qur'an melalui lisan seorang yang beriman yang menasihati kaumnya:
"Telah datang kepadamu Yusufsebelumnya dengan membawa bukti-bukti, namun kamu tetap saja ragu-ragu terhadap apa yang dibawanya kepadamu, sehingga apabila ia sudah meninggal kamu katakan: "Allah tidakakan mengutusseorang rasul sesudahnya."
     Allah telah menamakan dalam Al-Qur'an sebuah surah dengan nama Yusuf yang menerangkan kehidupannya dan cobaannya bersama saudara-saudaranya, istri pembesar serta masuknya ke dalam penjara dan ajakannya kepada Allah. Juga keluarnya dari penjara dan penjelasan mimpi raja dan pengangkatannya sebagai menteri ekonomi. Kemudian kedatangan saudara-saudaranya ke Mesir dengan sebab musim paceklik, setelah itu memperkenalkan diri kepada saudara-saudaranya dan Iain-lain yang akan dicerita-kan secara terperinci.
     Ya'qub as. melebihkan kedua putranya Yusuf dan Benyamin dalam hal kasih sayang dibandingkan terhadap saudara-saudaranya yang lain. Al-Qur'anul Karim menceritakan bahwa Yusuf bermimpi melihat 12 bintang, matahari dan bulan semuanya bersujud kepadanya.
     Yusuf menceritakan mimpi itu kepada ayahnya dan pahamlah ayahnya bahwa Yusuf akan memdapat kedudukan yang tinggi di sisi Allah dan manusia.
     Tetapi ia khawatir akan timbul rasa dengki pada saudara-saudaranya, sehingga ia berpesan kepadanya agar jangan sampai menceritakan hal itu kepada mereka, supaya mereka tidak tergoda oleh setan untuk mencelakakannya.
     Kemudian ia menjelaskan kepadanya bahwa di kemudian hari ia akan menjadi pemimpin yang ditaati. Allah akan memilihnya sebagai nabi dan mengajarkan tafsir mimpi kepadanya.
     Saudara-saudara Yusuf merasa iri hati dan dengki atas kelebihan kasih sayang yang ditunjukkan ayah mereka kepada Yusuf dan Benyamin, saudara Yusuf sekandung.
     Mereka menyembunyikan rencana jahat kepada Yusuf dan bersekongkol di antara mereka untuk membebaskan diri darinya, baik dengan cara membunuhnya atau membuangnya di tempat yang jauh, sehingga ia tidak kembali kepada ayahnya.
     Mereka menyangka, dengan perbuatan ini mereka bisa memonopoli kecintaan ayah mereka tanpa ada persaingan dari Yusuf, kemudian mereka akan bertobat setelah melakukan perbuatan ini.
Salah seorang saudara Yusuf menasihati agar jangan membunuh Yusuf, akan tetapi membuangnya jauh-jauh di dalam sumur, barang-kali ada kafilah yang lewat yang akan membawanya bersama mereka, sehingga dengan demikian mereka pun telah mencapai sasaran dengan menjauhkannya dari bapaknya dan selamat dari dosa pembunuhan.
     Mereka pun berusaha membujuk ayah mereka untuk membawa Yusuf bersama mereka. Akhirnya Ya'qub yang mengkhawatirkan keselamatan Yusuf mengizinkan juga mereka pergi bersama Yusuf.
     Mereka pun pergi bersama Yusuf, lalu mereka membawanya ke suatu sumur dan membuangnya di situ, sesuai dengan rencana yang telah diatur dan disepakati bersama.
     Ketika itu Allah mengilhamkan kepadanya, bahwa Ia akan menyelamatkan dari penderitaannya. Dan akan datang suatu hari di mana ia akan mengabarkan kepada saudara-saudaranya tentang apa yang mereka lakukan terhadap dirinya, sedang mereka itu membutuhkannya dan tidak tahu bahwa dirinya adalah Yusuf.
Saudara-saudara Yusuf pulang di waktu sore menampakkan kesedihan dan meratap.
     Mereka berkata: "Wahai ayah, kami sedang bermain kejar-kejaran dan berlomba memanah dan kami tinggalkan Yusuf sendirian untuk menjaga barang kami, ternyata datang srigala memakannya, sedangkan kami berada jauh darinya. Engkau tidak akan percaya pada omongan kami karena engkau menuduh kami tidak senang terhadap Yusuf, walaupun kami berkata benar."
     Mereka menunjukkan baju Yusuf yang berlumuran darah, akan tetapi ketika ia melihatnya, maka tahulah bahwa mereka berdusta dan darah itu bukan berasal dari darah anaknya, karena pakaiannya tidak robek, atau barangkali firasat terhadap mereka mengungkapkan dusta mereka kepadanya.
     Kemudian ia berkata kepada mereka: "Kalian telah menggampangkan bagi diri kalian suatu perkara besar, sehingga kalian rnelakukannya dan aku akan bersabar atas perpisahan dengannya dan tidak putus asa. Hanya Allah yang kumintai pertolongan untuk mengungkapkan hakikat apa yang kamu katakan." (Q.S. Yusuf: 15-18)
     Tidak lama kemudian lewat di hadapan sumur itu sebuah kalifah yang menuju Mesir. Kemudian mereka mengirim seseorang di antara mereka untuk mengambil air dari situ. Ketika ia menurunkan timba-nya, Yusuf berpegangan pada timba itu hingga ia keluar dari sumur itu.
     Orang itu sangat gembira dan membawanya kepada teman-temanya sambil menunjukkan kegembiraannya dengan berkata: "Kabar gembira, ini ada seorang anak."
     Kemudian mereka meletakkannya di antara barang-barang yang akan dijual. Kafiiah itu menjual Yusuf dengan harga murah supaya Yusuf dibeli oleh seorang menteri kerajaan Mesir, kemudian memesankan kepada istrinya Zulaika agar memperlakukannya dengan baik.
     Allah memberi Yusuf suatu kedudukan dan kemuliaan di rumah menteri raja. Allah juga menjadikannya bebas bertindak terhadap harta benda menteri itu, dan memberinya kedudukan yang tinggi di Mesir, serta memberi ilham tafsir mimpi.
     Tatkala Yusuf sudah besar dan menjadi pemuda yang kuat, Allah memberikan kepadanya hukum yang tepat dan ilmu yang bermanfaat. Inilah balasan yang diberikan Allah kepada orang-orang yang berbuat kebaikan.    .
     Karunia Allah kepada Yusuf berupa ketampanan yang luar biasa ternyata menimbulkan ujian baginya. Masalahnya Zulaika istri menteri sangat terpesona melihat ketampanan Yusuf dan berusaha mendekatinya.
Pada suatu hari ketika mendapati Yusuf sendirian di rumahnya, mulailah ia merayu Yusuf dengan segala cara yang diusahakannya, namun Yusuf menolaknya.
     Tatkala Zulaika sudah tidak tahan lagi, ia pun berusaha memegang Yusuf yang lari keluar melalui pintu dan terpeganglah baju Yusuf hingga robek, kendati ia berhasil lolos. Ketika itulah datang suami Zulaika yang tepat berdiri di depan pintu.
     Zulaika balik menuduh Yusuf hendak berbuat kejahatan kepadanya dan mendesak suaminya agar memasukkan Yusuf ke penjara. Namun Yusuf menolak tuduhan terhadap dirinya seraya berkata, bahwa Zulaika yang berusaha mengkhianati suaminya sedang ia menolaknya.
     Tatakala kedua orang itu saling menuduh, ada seseorang di dekat mereka yang memberi keputusan seraya berkata: "Apabila bajunya robek di depan, perempuan ini benar omongannya, karena berarti Yusuflah yang mendekatinya dan ia mempertahankan diri, sebalik-nya baju yang robek dari belakang, maka Yusuf yang benar, karena ia berusaha melarikan diri dan perempuan itu berdusta dalam omongannya." .
     Ketika suami Zulaika melihat baju Yusuf robek dari belakang ia berkata: "Sesungguhnya ini adalah siasat dan tipu daya perempuan dan tipu daya perempuan itu sungguh besar."  Akan tetapi suami Zulaika ingin menutupi kejelekan itu dan berkata kepada Yusuf: "Lupakanlah apa yang terjadi padamu dan rahasiakanlah."
Kemudian ia berkata kepada istrinya: "Mintalah ampun kepada Allah atas dosa-dosamu dan bertobatlah kepada-Nya dari dosa yang telah engkau lakukan, sesungguhnya engkau termasuk orang-orang yang berdosa dalam perbuatan ini."
     Tersiarlah kabar peristiwa antara Yusuf dan istri menteri dan ramailah orang-orang perempuan menggunjingkannya di kota itu dengar berkata: "Sesungguhnya istri menteri merayu pelayannya agar memenuhi keinginan hawa nafsunya dan sebenarnya ia telah berbuat kesesatan."
     Istri menteri mendengar pergunjingan orang-orang perempuan dan kejelekan omongan mereka itu.
Maka pada suatu hari ia ingin menunjukkan Yusuf kepada mereka, supaya mereka tahu sampai di mana pengaruh ketampanan Yusuf yang himpir menjerumuskannya itu.Di undangnya orang-orang perempuan untuk menghadiri jamuan makan dan pada waktu itu juga menghadirkan Yusuf.
     Ketika Yusuf datang, tercenganglah perempuan-perempuan itu melihat rupa yang sangat tampan, hingga tanpa terasa mereka mengiris tangan mereka sendiri dengan pisau yang akan digunakan untuk mengupas buah-buahan.
     Mereka pun menganggap Yusuf bukanlah orang biasa dengan berkata:
"Bukanlah ini seorang manusia, melainkan ia seorang malaikat yang mulia dengan ketampanan rupanya dan kesempurnaan sifat-sifatnya."
     Ketika Zulaika melihat pengaruh yang ditimbulkan oleh ketampanan Yusuf kepada orang-orang perempuan itu berkatalah ia kepada mereka: "Inilah pemuda yang kalian salahkan aku lantaran menyenanginya, kalian telah terpesona melihat kebagusannya dan tercengang tanpa menyadari diri kalian sehingga terjadilah apa yang menimpa kalian. Inilah pemuda yang kurayu namun dia menolak, dan aku bersumpah jika ia tidak melakukan apa yang kusuruh, maka ia akan di penjara sebagai orang yang hina."     Kemudian dia berdoa kepada Tuhannya agar menyingkirkan kejahatan tipu daya mereka, sehingga ia tidak cenderung dengan keinginan mereka dan menjadi orang yang tolol dan ceroboh.
     Maka Allah mengabulkan doanya dan menjauhkan maksiat darinya, sesungguhnya Dia sendiri maha mendengar doa orang-orang yang berlindung kepada-Nya.
     Tatkala berita mengenai Yusuf dengan istri menteri tersiar luas di seluruh kota, para pejabat dan keluarganya berpendapat supaya mereka terlepas dari kecemaran, lebih baik Yusuf dimasukkan ke dalam penjara dengan tuduhan tersebut, kendati mereka tahu bahwa ia lebih bersih dan tidak bersalah.
     Keadaan Yusuf ketika masuk penjara merupakan antara suka dan duka. la berduka karena dimasukkan ke dalam penjara sebagai orang yang teraniaya, dan bersuka karena ia berhasil keluar dari rumah tuannya pembesar kerajaan dan menjauhi tipu daya dan fitnah.
     Akan tetapi ternyata penjara itu membawa kebaikan baginya. Secara kebetulan di dalam penjara itu terdapat dua orang pelayan raja, yang pertama kepala pembuat minuman Nabu dan yang kedua kepala tukang roti Malhab dengan tuduhan bersekongkol terhadap raja.
     Setelah lewat suatu malam, masing-masing dari kedua orang itu bermimpi dan menceritakan mimpinya kepada Yusuf.
Yang pertama berkata: "Aku melihat dalam tidurku bahwa aku memeras anggur untuk membuat arak."
Yang kedua berkata: "Aku bermimpi bahwa aku memikul roti di atas kepalaku yang dimakan oleh burung."
     Kedua pemuda itu minta kepada Yusuf agar menafsirkan mimpinya, karena mereka mengetahui kepandaian Yusuf menafsirkan mimpi dan ketakwaan serta kebaikan yang dimilikinya. Yusuf berkata kepada mereka, bahwa menegaskan kenikmatan menafsirkan mimpi yang dikhususkan Allah padanya dan mengakui kenikmatan lain, yaitu pengetahuan akan hal-hal yang gaib dengan wahyu Allah yang diturunkan kepadanya.
Misalnya ia dapat memberitahu kepada mereka tentang macam makanan yang akan di bawa ke dalam penjara untuk makanan mereka.
     Kenikrnatan-kenikmatan ini dikhususkan Allah padanya karena ia ikhlas dalam beribadah kepada-Nya, menolak untuk mempersekutukan-Nya, menjauhi agama orang-orang yang tidak beriman kepada adanya Allah dan mengingkari hari kemudian.
     Di dalam penjara Yusuf tidak lupa menasihati mereka dan mengajak orang-orang tahanan supaya menyembah Allah semata-mata, sesuai dengan ajakan bapak-bapaknya Ibrahim, Ishaq dan Ya'qub dan jangan menyembah selain Allah.
     Ketika Yusuf selesai menasihati kedua temannya, mulailah ia menjawab pertanyaan tentang tafsir mimpi mereka.
Maka Yusuf berkata: "Adapun engkau kepala tukang pembuat minuman, maka bergembiralah, karena engkau akan djbebaskan lantaran tidak terlibat persekongkolan melawan raja." Adapun engkau kepada tukang roti, maafkan aku bila tafsiranku kurang berkenan di hatimu bahwa engkau akan dihukum mati dengan disalib, dan burung-burung akan memakanmu dari bagian kepala, karena engkau terlibat dalam persekongkolan melawan raja. Demikianlah yang diputuskan Allah sebagaimana saya terangkan, dan hal itu pasti terjadi, karena saya tidak berbicara sembarangan, melainkan berdasarkan apa yang telah diilhamkan Tuhanku kepadaku dalam penafsiran mimpi kalian berdua."
     Ketika kepala tukang pembuat minuman hampir keluar dari penjara, Yusuf berpesan agar ia menceritakan kisahnya kepada raja mengenai keadaan Yusuf yang sebenarnya sebagai orang yang teraniaya "
     Karena terlalu gembiranya, kepaia tukang pembuat minuman itu melalaikan pesan Yusuf, sehingga mengakibatkan Yusuf tinggal di situ beberapa tahun lagi. (Q.S.Yusuf: 41-42)
     Meski. beberapa tahun Yusuf tinggal di penjara, Allah mentakdirkan ia keluar dari situ dengan ganti memperoleh kedudukan yang tinggi.
     Pada suatu hari raja bermimpi yang menimbulkan ia gelisah dan ketakutan. Maka ia pun mengumpulkan dukun-dukun dan orang-orang pandai, kemudian berkata kepada mereka: "Sesungguhnya aku telah bermimpi melihat 7 ekor sapi yang gemuk di makan 7 ekor sapi yang kurus. Aku bermimpi pula melihat 7 batang gandum hijau dan 7 batang gandum kering, maka terangkanlah takwil dari mimpi itu jika kalian mampu menafsirkannya."
     Orang-orang itu terkejut tentang mimpi raja dan bingung. Mereka saling bermusyawarah dan memberikan jawaban yang tidak memuaskan, bahwa mimpi itu tidak bisa ditafsirkan, karena itu hanya merupakan mimpi biasa dan tidak berarti apa-apa.
     Kepala tukang pembuat minuman mendengar pertanyaan raja dan jawaban dukun-dukun serta pembesar-pembesarnya menunjukkan kebodohan mereka. Maka ia pun teringat akan Yusuf temannya di penjara yang telah menafsirkan mimpinya dan mimpi temannya dan telah terbukti kebenarannya.
     Ia pun tampil di hadapan orang-orang itu dan memberitahu mereka seraya berkata: "Saya sanggup memberitahu kalian tentang arti dari mimpi ini, karena di dalam penjara ada seorang pemuda yang bernama Yusuf.
    Kami pernah ditahan di dalam penjara bersamanya, saya dan kepala tukang roti, masing-masing dari kami pernah bermimpi dan telah diterangkan oleh Yusuf dan terbukti kebenarannya.Apabila paduka raja setuju mengirimkan saya kepada Yusuf, maka saya akan membawakan penafsiran dari mimpi ini.
     Raja dan orang-orangnya setuju atas permintaannya dan mereka mengutusnya kepada Yusuf. Kepaia tukang minuman pergi menemui Yusuf di penjara dan berbincang-bincang sebentar dengannya mengenang masa lalu, kemudian menceritakan sebab-sebab kelupaannya terhadap pesan Yusuf.
     Setelah itu mulailah ia menerangkan tujuan kedatangannya seraya berkata: "Hai Yusuf yang berkata benar, terangkanlah arti mimpi berikut. Tujuh ekor sapi gemuk dimakan tujuh ekor sapi kurus dan tujuh batang gandum hijau berdekatan dengan tujuh batang gandum kering. Berilah fatwa kepadaku hai Yusuf tentang hakikat mimpi ini, supaya saya beritahukan kepada orang-orang raja, barangkali mereka mengetahui keutamaan dan kedudukan ilmumu." (Q.S. Yusuf: 45-46)
     Yusuf mulai menerangkan mimpi raja dan ia tidak hanya menerangkan arti mimpi saja, namun ia pun menerangkan pula pemecahan kesulitan yang timbul dari arti mimpinya.
     Yusuf berkata: "Mesir akan mengalami tujuh tahun yang subur, . maka pada tahun-tahun itu kamu hendaklah menanami tanahmu dengan gandum dan sya'ir. Kemudian hasil panennya kamu simpan dalam batarig-batang gandumnya (tidak digiling), dan jangan boros dalam pemakaiannya kecuali sekedar yang dibutuhkan saja. Karena setelah itu akan datang tujuh tahun yang kering, di mana kamu akan memakan persediaan gandum yang kamu simpan, dan jangan pula dihabiskan untuk digunakan sebagai bibit bagi tanaman berikutnya.
     Setelah lewat tahun-tahun yang kering ini akan datang satu tahun yang subur di mana turun hujari dan tanah akan menghasilkan biji-bijian yang banyak dan sari buah-buahan seperti anggur dan zai-tun. (Q.S. Yusuf: 47-48-49)
     Kepala tukang minuman menceritakan mimpi yang diterangkan oleh Yusuf, dan tahulah raja bahwa penafsirannya sesuai dengan mimpinya yang menunjukkan kepandaian akal penafsirnya.
     Maka raja pun menyuruh memanggil Yusuf untuk menjelaskan secara terperinci. Pergilah utusan raja untuk menyampaikan keinginan raja. Namun Yusuf tidak bergairah untuk keluar, dan ia pun tetap mendesak untuk tetap tinggal di penjara sampai ia dibebaskan dari tuduhan sebagai orang teraniaya. Ia minta kepada utusan itu agar kembali kepada raja dan minta darinya untuk menyelidiki persekongkolan yang telah dilakukan terhadap dirinya. Juga menanyai perempuan-perempuan yang menghadiri jamuan makan di rumah istri pembesar dan melukai jari-jari mereka dalam jamuan itu, serta tentang sebab-sebab penahanannya supaya mereka menjadi saksi dalam perkaranya.
     Utusan raja menyampaikan surat Yusuf kepada raja. Kemudian raja mengirim utusannya kepada perempuan perempuan itu dan mengumpulkan mereka serta meminta penjelasan hakikat yang mereka ketahui tentang Yusuf di hadapan istri pembesar itu.
     Maka raja bertanya: "Apa kepentinganmu ketika kamu merayu Yusuf?"
     Apakah kamu mendapati bahwa ia senang kepadamu?
     Apakah ia tersenyum dan apakah ia bercanda dengan kalian, sehingga kalian berani merayunya dan menuntut sesuatu darinya yang tidak patut bagi kalian?"
     Perempuan-perempuan itu menjawab: "Kami berlindung kepada Allah, kami tidak mengetahui adanya keburukan sedikit pun pada dirinya."
     Ketika itu Zulaika melihat bahwa sebaiknya dia mengakui kenyataan yang terjadi, karena biarpun dia menyangkal, namun perempuan-perempuan itu akan menjadi saksi yang memberat-kannya dan membuktikan kesalahannya terhadap Yusuf. Oleh karena itu Zulaika mengakui kesalahannya, dan beralasan bahwa dengan pengakuan itu ia ingin memberitahu Yusuf, bahwa ia tidak ingin memanfaatkan lamanya Yusuf tinggal di dalam penjara untuk meneruskan tuduhannya dan mengkhianatinya, karena Allah tidak akan mensukseskan rencana orang-orang yang berkhianat. Kemudian ia pun beralasan pula bahwa nafsu itu cenderung kepada kejahatan, kecuali siapa yang dilindungi Allah dan di peliharanya dan Allah itu maha pengampun terhadap orang-orang yang bertobat.
     Kebenaran Yusuf telah menambah kepercayaan raja kepadanya. Kemudian raja menyuruh utusannya memanggil Yusuf dan setelah Yusuf tiba, maka raja berkata: "Sesungguhnya kamu akan menjadi orang yang mempunyai kedudukan mulia di sisi kami, dan dipercaya mengurusi segala sesuatu." Maka mulailah Yusuf menjadi menteri yang diserahi tugas mengurusi masalah-masalah ekonomi Mesir dan memiliki kekuasaan besar.
     Inilah balasan Allah kepada hamba-hamba-Nya yang saleh dengan membenkan kenikmatan-Nya kepada siapa yang dipilih-Nya di antara mereka, den memberikan ganjaran kepada mereka di dunia atas kebaikan yang mereka perbuat. Kemudian sesungguhnya pahala Allah di akhirat lebih baik dari pahala dunia bagi orang-orang yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan mereka. (Q.S. Yusuf: 54-57)
     Terwujudlah takwil Yusuf terhadap mimpi raja dengan kedatangan tujuh tahun subur, maka Yusuf memperhatikannya dengan mengurusnya dan menyimpan kelebihan biji-bijian. Kemudian datangiah tujuh tahun lain yang kering, sehingga timbul kelaparan dan kekeringan, terutama di negeri-negeri tetangga seperti Palestina, lantaran tidak adanya persiapan penduduknya-menghadapi tahun seperti ini,
     Ya'qub dan anak-anaknya juga mengalami kesulitan hidup yang sangat seperti yang dialami lainnya. la; mendengar adanya persediaan makanan di Mesir, maka ia pun rhinta kepada anak-anaknya kecuati Benyamin supaya keMesir dengan membawa perbekalan berupa harang-barang perak serta lainnya untuk ditukar
dengan gandum dan sya'ir.     .    ,
.    Saudara-saudara Yusuf sampai di Mesir dan mereka diawasi oleh orang-orang kerajaan yang membawa mereka menghadap Yusuf di Istana.    ...       .:
     Tahulah Yusuf dari raut muka dan omongan serta pakaian mereka yang menunjukkan orang Palestina, bahwa mereka adalah saudara-saudaranya. Adapun mereka itu, malah sebaliknya tidak mengenali Yusuf yang telah lama berpisah dan.banyak berubah, di samping .keberadaannya di kementerian ekonomi dan pakaiannya yang khusus dan bicaranya adalah bahasa Mesir kuno
     Yusuf menerirna saudara-saudaranya sebagai tamu dan menimbang gandum dari sya'ir bagi mereka dengan timbangan yang dilebihkan dan memberikan bekal kepada mereka untuk di perjalanan.
     Ketika mereka siap-siap lihtuk pergi ia berka.ta kepada mereka:
"Bawalah kepadaku seorang saudaramu yang ada bersama ayahmu. Jika kalian tidak berhasil mendatangkan saudara kalian, maka saya akan mempersulit usaha kalian dan kalian tidak akan mendapat bagian dariku bilamana kalian kembali ke Mesir untuk kedua kalinya."
     Ketika Yusuf mengajukan petanyaan itu kepada "saudara-saudaranya dan memperingatkan mereka akan akibat kegagalan mendatangkan saudaranya itu, mereka pun berkata kepadanya: "Kami akan membujuk ayah kami supaya beliau mengizinkan kami membawanya ke Mesir dan kami tegaskan kepadamu bahwa kami akan mielaksanakan permintaanmu."
     Ketika mereka hendak berangkat pulang, Yusuf menyuruh pelayannya menyisipkan uang di dalam barang-barang mereka tanpa setahu mereka.Yusuf menghendaki perbuatan ini supaya saudara-saudaranya berbaik sangka kepadanya bilamana mereka kembali ke Palestina, dan mengetahui kebaikan perbuatannya.
     Dengan demikian ia bisa mendorong mereka untuk kembali ke Mesir, karena mereka berharap akan mendapatkan banyaknya kebaikan darinya.
     Saudara-saudara Yusuf kembali ke ayah mereka dengan membawa bahan makanan. Mereka menceritakan kepadanya apa yang terjadi pada mereka bersama menteri ekonomi, juga kebaikan sambutan dan penghormatan yang mereka terima. Juga mereka menceritakan bahwa mereka diharuskan membawa Benyamin bila mereka kembali untuk kedua kalinya, atau mereka tidak akan diberi bahan makanan.
Maka mereka minta kepada ayahnya supaya mengizinkan mereka membwa Benyamin dan menegaskan bahwa mereka akan memelihara dan menjaganya.
     Ya'qub teringat peristiwa masa lalu yang menimpa Yusuf, maka ia pun bertanya kepada mereka, apa mereka sanggup menjaga Benyamin dan menjamin tidak akan terulang lagi peristiwa yang menimpa Yusuf.
Setelah mereka berjanji akan menjaga Benyamin baik-baik dan tidak akan menyia-nyiakannya, maka barulah Ya'qub merelakan kepergian Benyamin bersama mereka.
     Ya'qub merasa tenteram setelah mendengar janji putra-putranya dan memahami keikhlasan mereka. la berpesan kepada mereka supaya masuk kota melalui beberapa pintu, agar tidak menarik perhatian.
Saudara-saudara Yusuf tiba di mesir dan menemui Yusuf di kantor-nya dengan di temani saudara mereka Benyamin.
     Kemudian Yusuf menyendiri dengan saudaranya dan menjelaskan bahwa dirinya adalah Yusuf saudaranya sekandung.
     Kemudian ia mengungkapkan maksudnya untuk menahannya, sehingga bisa tinggal lebih lama bersamanya. Sekaligus tindakan ini sebagai balasan darinya terhadap saudara-saudaranya yang pernah menyusahkannya.
Yusuf memperlengkapi saudara-saudaranya seperti yang dilakukan pertama kali. Ia pun menambahi beban Benyamin, dan mengambil takaran resminya yang mereka pergunakan untuk menimbang dan meletakannya di dalam barang-barang saudaranya Benyamin.
     Pembantu-pembantu Yusuf mencari timbangan namun tidak menemukannya, sedangkan pada waktu itu mereka hanya menimbang bagi saudara-saudaranya ini, maka mereka tidak ragu-ragu lagi bahwa saudara-saudara Yusuf yang mencuri takaran itu. Salah seorang pembantu Yusuf berseru: "Hai rombongan, berhentilah sesungguhnya kalian mencuri."
     Saudara-saudara Yusuf menanyakan barang yang hilang itu dan pegawai Yusuf menjawab, yang hilang adalah takaran resmi dan barang siapa yang menemukannya akan diberi balasan bahan makanan sebanyak muatan seekor unta.
     Saudara-saudara Yusuf bersumpah bahwa mereka tidak mencurinya. Pegawai Yusuf berkata: "Apa balasan orang yang mencuri?"
     Mereka menjawab: "Balasan orang yang mencuri timbangan adalah dijadikan budak, dan itu adalah balasan yang adil bagi orang yang mencuri." Ini adalah balasan bagi pencuri menurut syari'at Ya'qub.
     Mulailah Yusuf dan pegawai-pegawainya memeriksa barang saudara-saudaranya. Kemudian mereka memeriksa barang-barang Benyamin dan mengeluarkan takaran itu dari situ. Saudara-saudara Yusuf terkejut menyaksikan hal itu, dengan demikian berhasillah siasat Yusuf dan dapatlah ia menahan Benyamin.
     Demikianlah Allah mengatur hal itu bagi Yusuf, karena bila balasan perbuatan itu bukan menjadikan pencurinya sebagai budak, niscaya ia tidak dapat menahan saudaranya. Dan hikmah-Nya kepada Yusuf dapat mengangkat derajat-Nya.
     Sementara penemuan takaran resmi di antara barang-barang Benyamin telah memalukan saudara-saudaranya, mereka berdalih bahwa saudaranya itu dan saudara lainnya pernah mencuri (maksudnya Yusuf).
Yusuf memahami apa yang dimaksudkan saudara-saudaranya dan timbul kekecewaan di dalam hatinya menyaksikan keburukan perangai saudara-saudaranya itu.
Menurut riwayat: Tatkala Rachel ibu Yusuf pergi bersama Yusuf dari negeri yang terletak di antara dua sungai menuju Palestina, ia pun membawa sebuah patung kecil dari emas yang dimiliki oleh ayahnya Laban.
     Kemudian ayah Rachel yang benama Laban merasa kehilangan patung tersebut, namun tidak berhasil menemukannya pada Rachel maupun orang lain, karena Rachel menyembunyikannya di sela-sela perlengkapan unta yang dinaikinya.
     Ketika Ya'qub bersama keluarganya tiba di Palestina, patung itu berada pada Yusuf dan di buat mainan lantaran menyerupai boneka yang biasa dijadikan mainan oleh anak-anak kecil. Itulah sebabnya Yusuf dituduh mencuri dari rumah kakeknya (bapak dari ibunya), padahal kenyataannya tidak begitu.
     Saudara-saudara Yusuf kembali kepada ayah mereka Ya'qub tanpa membawa Benyamin. Mereka mengabarkan kepadanya apa yang telah terjadi dengan Benyamin di Mesir. Ya'qub bertambah sedih mendengar kejadian yang menimpa Benyamin dan ia tidak lagi percaya akan omongan mereka, karena ia masih belum melupakan peristiwa Yusuf.
     Maka ia pun menuduh mereka seraya berkata: "Sesungguhnya kalian telah merencanakan untuk membebaskan diri kalian dari Benyamin, sebagaimana kalian membebaskan diri kalian dari saudaranya sebelum itu, kalau tidak maka dari mana menteri itu mengetahui bahwa pencurinya adalah saudaramu Benyamin, kalau bukan lantaran persekongkolan kalian terhadap saudaramu. Aku tidak berdaya dalam hal ini, kecuali bersabar dengan kesabaran yang baik sambil berharap kepada Allah, agar mengembalikan anak anakku semuanya kepadaku. Dialah yang mengetahui segala sesuatu dan dalam segalanya itu terdapat hikmah.
Kendati Ya'qub mengalami kesusahan yang berturut-turut, namun ia tetap berharap kepada Allah dan peryaca bahwa Allah akan mewujudkan harapannya (Q.S. Yusuf: 83)
     Saudara-saudara Yusuf mematuhi perintah ayahnya dalam mencari Yusuf. Maka kembalilah mereka ke Mesir untuk mencari kedua saudara mereka guna mendapatkan makanan yang mereka butuhkan.
Mereka menemui Yusuf di kantornya untuk memohon belas kasihan dalam usaha melepasakan Benyamin. Mereka pun menceritakan keadaan mereka yang miskin dan membutuhkan bahan makanan, dengan harapan supaya Yusuf mau memberi mereka bahan makanan yang cukup.
     Timbul rasa iba di hati Yusuf ketika mendengar keluhan saudara-saudaranya. Lantas terpikir olehnya untuk mengungkapkan keadaan dirinya yang sebenarnya supaya mereka bisa tinggal bersamanya dalam keadaan sejahtera.
     Kemudian ia memanggil Benyamin, lalu berkata Yusuf kepada mereka: "Tahukah kalian akan besarnya kejahatan dan buruknya perbuatan yang kalian lakukan terhadap Yusuf dan saudaranya? Ingatkah kalian akan perbuatan kalian yang memisahkan Yusuf dari ayahnya dan membuangnya ke dalam sumur? Adapun Benyamin, maka kalian telah menyedikan hatinya atas kehilangan saudaranya sekandung, sehingga ia pun ikut menderita."
     Timbul kebimbangan di hati saudara-saudara Yusuf ketika mendengar omongan tersebut mengenai diri pembicara, jangan-jangan inilah Yusuf.
     Maka mereka pun berkata dengan perasaan berdebar: "Apakah engkau Yusuf?"
     Yusuf menjawab: "Benar, aku Yusuf dan ini saudaraku Benyamin."
     Mereka pun mengakui kesalahannya dan minta dikasihani serta di maafkan atas dosa-dosa mereka. "
     Yusuf menjawab: "Kalian tidak akan dihukum dan dipersalahkan dan aku mohon kepada Allah ampunan dan rahmat bagi kalian, dan la adalah maha penyayang di antara para penyayang."
     Tatkala Yusuf menanyakan tentang ayahnya dan mengetahui bahwa ia telah kehilangan penglihatannya lantaran kesedihan yang sangat, ia pun memberikan bajunya kepada mereka dan menyuruh mereka supaya mendekatkannya ke wajah ayahnya, sehingga penglihatannya bisa pulih kembali dan mengajaknya ke Mesir bersama keluarga semuanya. (Q.S. Yusuf: 88-93)
     Ketika saudara-saudara Yusuf tiba kembali di negeri mereka, maka di dekatkanlah baju Yusuf ke wajah mereka. Maka timbul kegembiraan di hati ayah mereka sehingga kembalilah penglihatannya dengan izin Allah.
     Kemudian diceritakan kepadanya, bahwa Yusuf menghendaki kedatangan ayahnya bersama keluarganya ke Mesir.
     Ketika itu Ya'qub mengingatkan kepada mereka akan kebenaran perkataannya dan perasaannya, bahwa ia memahami dari rahmat Allah dan keutamaan-Nya, sedangkan mereka tidak memahami
     Maka mereka pun mengemukakan alasan dan meminta maaf atas perbuatah mereka yang lampau, dan berharap agar Ya'qub memohonkan kepada Allah atas dosa-dosa mereka, karena hanya Allah yang hanya dapat member! ampunan dan rahmatyang kekal. Pertemuan Mengesankan dan terwujudnya Mimpi Yusuf
Ya'qub menyuruh anak-anaknya menyiapkan segala sesuatu yang perlu untuk berangkat menuju Mesir bersama keluarganya yang berjumlah 70 orang.
     Ketika Yusuf mengetahui kedatangan mereka, iapun menyambut  mereka bersama pembantu-pembantu nya di perbatasan Mesir.
     Tibalah keluarga Ya'qub di Mesir. Pertemuan mereka yang sangat mengesankan, sepertinya tidak bisa dilukiskan, mengingat keduanya telah lama tidak berjumpa.Yusuf menempatkan kedua orang tuanya pada kedudukan mulia, dan minta kepada keluarganya agar mereka mau berdiam di Mesir dalam keadaan aman dan selamat dengan izin Allah.
     Kemudian rombongan itu memasuki gedung pemerintahan dan Yusuf memdudukkan kedua orang tuanya di dekatnya. Ya'qub dan anak-anaknya telah diliputi rasa hormat kepada Yusuf yang telah diberikan kemuliaan oleh Allah, maka mereka pun memberikan penghormatan kepadanya dengan cara menundukkan ' kepala kepadanya, sesuai dengan adat orang-orang pada masa itu dalam menghormati pembesar-pembesar yang berkuasa. Yusuf teringat akan mimpinya yang dulu di waktu ia masih kecil, maka ia berkata kepada ayahnya: "Inilah tafsir mimpi yang dulu kuceritakan kepadamu, ketika aku melihat dalam mimpi 11 bintang dan matahari serta bulan bersujud kepadaku. Allah Tuhanku mewujudkan sebagaimana Dia telah memuliakan aku, dan berbuat kebaikan kepadaku dengan menunjukkan kebenaran, dan membe-baskan aku dari penjara serta mempertemukari kita kembali." (Q.S. Yusuf: 99-100)
Share this article :

1 komentar:

  1. Nice Post...menarik sekali

    Btw jika tertarik dengan template/theme blogger, wordpress, dan joomla versi free premium silahkan mampir kemari:

    http://theme-castle.blogspot.com

    Salam Persahabatan

    BalasHapus

 
Support : Creating Website | Moslem Template | Moslem Channel
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. Tip Trik Facebook dan Blog - All Rights Reserved
Template Design by Creating Website Published by Moslem Channel