Telah disebutkan sebelumnya bahwa Ibrahim as. hijrah dari kota Harran menuju Palestina dengan ditemani istrinya dan pengikut-pengikutnya, di antaranya adalah anak saudaranya Luth bin Harun.
Kemudian Ibrahim bersama Luth menuju Mesir di saat kelaparan merajalela di Palestina, dan setelah reda keduanya kembali dari Mesir bersama ternak yang diberikan raja Mesir kepada mereka.
Berhubung padang rumput yang sempit tidak mencukupi bagi ternak mereka yang banyak, dan sering timbul pertikaian antara gembala-gembala Ibrahim dan Luth, maka Ibrahim berpendapat untuk saling membagi tanah dengan Luth guna menghentikan perselisihan.
Kemudian Ibrahim menawarkan tempat yang cocok baginya, maka ia pun memilih Yordania di mana terdapat dua kota Sodom dan Gomorrah, dan ia menetap di kota Sodom.
Penduduk kota Sodom adalah orang-orang yang suka berbuat maksiat, seperti melakukan perampokan dan perzinahan paling keji, yang belum pernah dilakukan oleh seorang pun di antara anak-anak Adam pada waktu itu yaitu perbuatan liwaath (homoseks).
Maka Allah mengutus nabi-Nya Luth dengan tugas Ilahi untuk memberi petunjuk kepada mereka dan memperingatkan mereka akan keburukan perbuatan mereka.
Luth mengajak kaumnya untuk beriman kepada Allah dan mengancam perbuatan mereka dengan siksa Nya, dan mendesak mereka untuk meninggalkan perbuatan-perbuatan maksiat dan munkar. Luth berkata kepada mereka: "Sesungguhnya aku adalah utusan. Allah, maka takutlah kamu atas kepada Allah dan patuhlah kamu atas perintah dan ajakanku kepadamu. Aku tidak meminta upah darimu atas petunjuk dan kebenaran yang kuserukan kepadamu, akan tetapi Allah sendiri yang akan memberi balasan kepadaku.
Tidaklah pantas kalian berbuat kemungkaran seperti mengadakan hubungan seksuil antara sesama lelaki, sesungguhnya kamu telah rnelampaui batas dengan melakukan perbuatan itu."
Namun demikian, kaum Luth bukannya mentaati seruan nabi mereka, melainkan mereka justru mengancamnya seraya berkata: "Jika engkau tidak berhenti menjelek-jelekan kami, maka kami akan
mengusirmu dari negeri ini." -
Luth menjawab: "Sungguh aku tidak menyetujui dan aku membenci perbuatanmu itu."
Di samping kejahatan homoseks, mereka juga melakukan kejahatan lain, yaitu melakukan perbuatan-perbuatan keji secara terang-terangan di rumah-rumah mereka dan melakukan perampokan terhadap para musafir, kemudian memperkosa mereka.
Perbuatan-perbuatan keji ini dikecam oleh Luth dan ia memperingatkan kaumnya akan siksa Allah, akan tetapi mereka juga tetap membangkang dan sombong dan berkata kepada Luth:
"Jika engkau benar dalam ancamanmu itu, maka segerakanlah dan datangkanlah siksaan itu." (Q.S. AI-Ankabut: 28-29)
Telah kami sebutkan sebelumnya dalam kisah Ibrahim bahwa malaikat-malaikat datang sebagai tamu yang menyamar dalam bentuk pemuda-pemuda, dan di antara misi yang mereka bawa adalah, mereka datang untuk membinasakan kaum Luth dengan sebab pembangkangan dan perbuatan keji mereka.
Ibrahim terkejut ketika mengetahui malaikat-malaikat itu akan membinasakan penghuni kota Sodom, karena di dalamnya ada putra saudaranya Luth, maka ia berkata kepada malaikat-malaikat itu: "Sesungguhnya di situ terdapat Luth."
Malaikat-malaikat itu menjawab: "Kami tahu bahwa di situ terdapat Luth, kebinasaan hanya terjadi atas orang-orang kafir yang tidak beriman kepada Allah. Adapun Luth dan keluarganya serta para pengikutnya, mereka pasti selamat, kecuali istrinya yang akan ditimpa siksaan seperti orang-orang kafir. Kedudukan sebagai istri Luth tidak bisa menyelamatkannya, karena jelas perbuatannya di samping ia mengkhianati suaminya serta terus membangkang dan berada dalam kekafiran. (Q.S. Al-Ankabut: 30-31)
Malaikat-malaikat itu meninggalkan Ibrahim dan pergi ke kota Sodom. Mereka datang ke rumah Luth yang tidak mengetahui siapa sebenarnya mereka itu. Luth merasa susah, karena ia khawatir tamu-tamunya yang berwajah tampan itu akan diperkosa oleh kaumnya.
Tersebar berita di antara kaum Luth tentang kedatangan tamu-tamu yang tampan di rumah Luth, maka segeralah mereka datang ke situ dengan maksud yang jahat. Untuk mengawasi hal ini Luth mencoba membujuknya dengan menawarkan putri-putrinya untuk dikawini, dengan syarat mereka tidak mengganggu tamu-tamunya.Namun orang-orang itu tetap bersikeras untuk melaksanakan keinginan mereka.
Ketika mereka tetap pada pendiriannya, maka malaikat-malaikat itu membutakan mata mereka, sehingga gagallah upaya mereka dalam keadaan terhina.
Allah Swt. berfirman:
"Sesungguhnya mereka membujuk Luth supaya menyerahkan tamu-tamunya (supaya berbuat jahat dengan mereka), maka Kami butakan mata mereka seraya Kami katakan: Rasailah olehmu akan siksaan-Ku dan ancamanKu."
(Q.S. Al-Qamar: 37)
Malaikat pun mengungkapkan kepada Luth tentang diri mereka yang sebenarnya, dan memberitahukan bahwa mereka datang untuk membinasakan kaumnya dengan membutakan mata mereka, sehingga mereka tidak dapat menyelamatkan diri, kemudian menyelamatkan nabi Luth dari kejahatan mereka.
Maka para maiaikat itu berkata kepadanya: "Mereka tidak akan dapat mengganggumu dan mencemarkan mu dengan mengganggu kami, oleh karena itu pergilah engkau bersama keluargamu di waktu malam dari desa ini, dan jangan menoleh seorang pun di antara kamu ke belakang supaya tidak melihat kengerian siksaan.Adapun istrimu yang telah mengkhianatimu, tidaklah ia keluar bersamamu lantaran ia akan ditimpa siksaan bersama kaummu, dan waktu kebinasaan mereka adalah subuh yang segera akan tiba. Ketika datang siksaan Allah, maka Allah menjadikan tanah desa yang tinggi dan didiami oleh kaum Luth menjadi rendah, Kemudian menghujani dengan batu-batu dari tanah keras yang berjatuhan di atas mereka secara berturut-turut. Demikian hebatnya siksaan Allah yang ditimpakan dengan segera kepada orang-orang yang lalim dan fasiq.
Daerah yang ditimpa siksaan itu sekarang dikenal dengan nama Laut Mati atau Danau Luth.
Sebagian ulama berpendapat, bahwa Laut Mati sebelum peristiwa itu tidak ada, ia timbul dari gempa bumi yang menyebabkan dataran tinggi di daerah itu menjadi rendah 400 m di bawah permukaan laut.
Pada tahun-tahun lampau ditemukan peninggalan-peninggalan dari kota Luth di tepi Laut Mati.
Home »
Kisah Nabi
» KISAH NABI LUTH AS.
KISAH NABI LUTH AS.
Written By Admin on Sabtu, 31 Juli 2010 | 12.00
Label:
Kisah Nabi
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !