Headlines News :
Home » » KISAH NABI HUD AS.

KISAH NABI HUD AS.

Written By Admin on Selasa, 20 Juli 2010 | 09.43

     Hud mengajak kaumnya (kaum Aad) untuk menyembah Allah saja dan meninggalkan penyembahan 
berhala, karena hal itu adalah jalan untuk menghindarkan siksa pada hari kiamat.

"Dan kepada kaum Aad Kami utus saudara mereka, Hud. la berkata: Hai kaumku, sembahlah 
Allah, tidaklah kamu mempunyai Tuhan selain Dia, tidakkah kamu takut (kepada
Allah)   (Q.S. Al-Araf: 65)

     Kaum Aad beranggapan bahwa berhala-berhala itu merupakan sekutu Allah dan bahwa mereka dapat memberi syafaat di'sisi Allah, maka berkatalah Hud kepada mereka: Kalian berdusta dalam anggapan ini, karena tidaklah patut disembah kecuali Allah sendiri.

"Dan kepada kaum Aad Kami utus saudara mereka Hud. la berkata: Hai kaumku, sembahlah Allah, tidakkah kamu mempunyai Tuhan selain Dia, kamu ini tidak lain adalah orang-orang 
yang berdusta.   (Q.S. Hud: 50)

     Akan tetapi, apakah pengaruh dakwah ini terhadap kaum Aad?
     Mereka menghina dan meremehkan Hud dan menganggapnya sinting, dungu dan berdusta, akan tetapi Hud menyangkal sifat-sifat ini pada dirinya seraya menegaskan kepada mereka, bahwa ia adalah utusan dari Tuhan sekalian alam dan tidak menghendaki bagi mereka kecuali nasihat.

     Hud meneruskan seruan kepada kaumnya dengan berusaha memuaskan mereka dengan kembali ke jalan kebenaran dan mengingatkan mereka akan kenikmatan-kenikmatan atas mereka.
     Maka berkatalah Hud: "Apakah kamu merasa heran pada seseorang yang menyampaikan petunjuk dari Tuhanmu untuk memberi peringatan kepadamu akan akibat buruk, dengan sebab kesesatan yang kamu jalani?.
     Tidakkah kalian ingat, Allah telah menjadikan kamu mewarisi bumi sesudah lenyapnya kaum Nuh yang dibinasakan Allah lantaran dosa-dosa mereka, dan menambahi kamu dengan kekuatan di badan dan kekuasaan?.
     Kenikmatan itu menghendaki kamu beriman kepada Allah dan bersyukur kepada-Nya, bukan untuk mengingkariNya, maka nasihatku bagi kalian adalah agar kalian mengingat keutamaan Al-lah atasmu, mudah-mudahan kamu beruntung dengan kebahagian di dunia dan di akhirat"
     Akan tetapi kaum Hud tidak menunjukkan rasa syukur atas kenikmatan-kenikmatan Allah pada mereka, bahkan mereka tenggelam dalam syahwat-syawat dan kesombongan di bumi.
     Maka berkatalah Hud kepada .mereka: "Mengapa kamu mendirikan bangunan-bangunan yang tinggi untuk membanggakan diri, dan membangun istana-istana yang megah untuk menunjukkan orang-orang yang mengharapkan kekekalan di bumi, dan berbuat aniaya seperti penguasa-penguasa yang lalim dan tidak menyayangi ketika kamu marah, dan kamu lakukan hal itu dengan kekejaman orang-orang yang sombong?
Maka takutlah kamu kepada Allah dalam perkara yang diperintahkan Allah kepadamu dan takutlah kamu kepadaku untuk memenuhi petunjuk yang kuserukan kepadamu.
     Hai kaumku takutlah kamu kepada Allah yang telah memberikan kebaikan-kebaikan yang mulia berupa putra putri dan. binatang ternak, kebun-kebun, dan mata air, maka janganlah kamu membalas 'kenikmatan-kenikmatan Allah dengan kekafiran dan kecongkakan serta kekuatan, sehingga siksaan-Nya akan menimpa dan membinasakan kamu. (Q.S. As-Syu'ara: 128-135)
     Hujan pun tertahan dari kaum Hud selama tiga tahun, setelah ia mengajak mereka untuk mengikuti petunjuk dan sesudah mereka menjauhinya, dan itu merupakan peringatan bahwa siksa Allah bakal
diturunkan atas mereka.  
     Dalam masa-masa ini Hud selalu menasihati kaumnya dan berkata kepada mereka: "Berdoalah kepada penciptamu agar mengampuni dosa-dosa kalian yang lampau, kemudian kembalilah bertobat kepada-Nya. Sesungguhnya jika kamu lakukan itu, maka Allah akan menurunkan hujan bagimu terus menerus, sehingga harta bendamu menjadi banyak, sebagaimana Ia menambahi kamu kekuatan di samping kekuatanmu sendiri, dan janganlah kamu berpaling dari ajakanku dengan tetap berada dalam kekafiran dan kejahatan."

"Hai kaumku, mintalah ampun kepada Tuhanmu,' kemudian bertobatlah kepada-Nya, maka la akan menurunkan hujan yang deras dari langit dan menambahi kamu kekuatan di samping kekuatanmu, dan janganlah kamu berpaling dengan berbuat kejahatan.    (Q.S. Hud: 52)

     Setelah tertahannya hujan selama 3 tahun, datang perintah Al-lah untuk menurunkan siksaan atas kaum Hud setelah mereka mengingkari risalah nabi mereka dan terus menerus dalam kekafiran dan kesombongan. Kemudian Allah menyelamatkan Hud dan o-rang-orang yang beriman dari siksaan itu dan membinasakan kaum yang berbuat kejahatan.
     Adapun keselamatan Hud dan pengikutnya yang beriman, dalam Al-Qur'an tidak dijelaskan. Sebagian ahli sejarah berpendapat, bahwa keselamatan Hud adalah dengan menjauhi kaumnya setelah ia putus asa karena dakwahnya- tidak diterima oleh kaumnya Kemudian ia pergi bersama orang-orang yang beriman menuju Makkah dan tinggal di sana sampai ia wafat dan dimakamkah di situ.
     Adapun bencana yang diturunkan kepada kaum Aad, berupa angin kencang yang terus menerus selama tujuh malam delapan hari, sehingga binasalah mereka dan bertebaranlah mayat-mayat mereka di bumi seperti batang kurma yang tercabut dari akamya dan binasalah mereka semua, tidak ada satu pun yang hidup di antara mereka kecuali rumah-rumah mereka.

Allah Swt. berfirman:
"Adapun kaum Aad, mereka itu dibinasakan oleh angin limbubu yang sangat dingin dan kencang. Dikirimkan kepada mereka selama tujuh malam delapan hari berturut-turut, lalu kamu lihat kaum itu bergelimpangan seolah-olah mereka itu batang pohon kurma yang tumbang dan kosong datamnya. Apakah engkau melihat ada yang masih hidup di antara mereka?"    

(Q-S- Al-Haqqah: 6-8)
Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

 
Support : Creating Website | Moslem Template | Moslem Channel
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. Tip Trik Facebook dan Blog - All Rights Reserved
Template Design by Creating Website Published by Moslem Channel